RPP Biologi SMA Kelas XI Materi Sistem Koordinasi Kurikulum 2013 Edisi Revisi
RPP Biologi SMA
Mengetahui,
RPP Biologi SMA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 9
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Sistem Koordinasi
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali
A.
Kompetensi Dasar (KD)
1.10
Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi dan mengaitkannya
dengan proses koordinasi sehingga dapat menjelaskan peran saraf dan hormon
dalam mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem koordinasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan,
dan simulasi.
1.11
Mengevaluasi pemahaman diri
tentang bahaya penggunaan senyawa psikotropika dan dampaknya terhadap kesehatan
diri, lingkungan dan masyarakat.
1.10 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi
saraf dan hormon pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa
psikotropika yang menyebabkan gangguan sistem koordinasi manusia dan melakukan
kampanye anti narkoba pada berbagai media.
1.11
Melakukan kampanye antinarkoba melalui
berbagai bentuk media komunikasi baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
1.10.1
Merinci sistem-sistem organ yang tergabung dalam sistem koordinasi dengan
menggunakan gambar atau torso manusia.
1.10.2
Menunjukkan bagian-bagian neuron
dengan menggunakan gambar neuron.
1.10.3
Memberikan contoh-contoh gerak refleks yang biasa
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
1.10.4
Menjelaskan mekanisme penghantaran impuls dengan menggunakan gambar.
1.10.5
Menjelaskan struktur sistem saraf pusat melalui pengamatan gambar.
1.10.6
Mengumpulkan informasi atau data-data berkaitan dengan susunan saraf tepi
dari media.
1.10.7
Menganalisa berbagai jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
endokrin.
1.10.8
Menganalisa perbedaan sistem saraf dengan sistem hormon.
1.10.9
Menunjukkan struktur masing-masing panca indera (mata, telinga, kulit,
lidah, hidung) dengan menggunakan gambar.
1.10.10
Menjelaskan mekanisme melihat dengan menggunakan bagan.
1.10.11
Mengurutkan tahapan mekanisme melihat oleh mata.
1.11.1
Mengumpulkan data informasi berbagai jenis NAPZA beserta bahayanya yang
merusak masa depan melalui browsing internet.
1.11.2
Menentukan kiat-kiat untuk menghindari penyalahgunaan NAPZA.
1.11.1
Melakukan percobaan untuk menentukan area kepekaan rasa pada lidah.
1.11.2
Menyajikan hasil analisis
tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf dan hormon pada sistem koordinasi
yang disebabkan oleh senyawa psikotropika melalui media presentasi.
1.11.1
Membuat poster, stiker, leaflet untuk kampanye anti narkoba di lingkungan
sekolah atau masyarakat.
C.
Tujuan Pembelajaran
Sikap:
- Siswa dapat mengubah sikap untuk mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur, fungsi, dan bioproses sistem koordinasi pada manusia.
- Siswa dapat menunjukkan sikap berperilaku ilmiah teliti,
tekun, jujur sesuai dengan data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli lingkungan,
gotong royong, dan
bekerjasama dalam melakukan
observasi dan eksperimen tentang sistem koordinasi pada manusia.
- Siswa dapat mengubah sikap untuk peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan
dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan
pengamatan dan percobaan sistem koordinasi di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
Pengetahuan:
- Siswa dapat merinci sistem-sistem organ
yang tergabung dalam sistem koordinasi dengan menggunakan gambar atau
torso manusia.
- Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian neuron dengan
menggunakan gambar neuron.
- Siswa
dapat memberikan contoh-contoh gerak refleks yang biasa dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari.
- Siswa dapat menjelaskan mekanisme
penghantaran impuls dengan menggunakan gambar.
- Siswa dapat menjelaskan struktur sistem
saraf pusat melalui pengamatan gambar.
- Siswa dapat mengumpulkan informasi atau
data-data berkaitan dengan susunan saraf tepi dari media.
- Siswa dapat menganalisa berbagai jenis
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin.
- Siswa dapat menganalisa perbedaan sistem
saraf dengan sistem hormon.
- Siswa dapat menunjukkan struktur
masing-masing panca indera (mata, telinga, kulit, lidah, hidung) dengan
menggunakan gambar.
- Siswa dapat menjelaskan mekanisme melihat
dengan menggunakan bagan.
- Siswa dapat mengurutkan tahapan mekanisme
melihat oleh mata.
- Siswa dapat menganalisis kelainan dan gangguan sistem
koordinasi.
- Siswa dapat mengumpulkan data informasi
berbagai jenis NAPZA beserta bahayanya yang merusak masa depan melalui
browsing internet.
- Siswa dapat menentukan kiat-kiat untuk
menghindari penyalahgunaan NAPZA.
Ketrampilan:
- Siswa dapat menyajikan
hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi saraf dan hormon
pada sistem koordinasi yang disebabkan oleh senyawa psikotropika melalui
media presentasi.
- Siswa dapat melakukan percobaan untuk
menentukan area kepekaan lidah terhadap rasa.
- Siswa dapat membuat poster, stiker,
leaflet untuk kampanye anti narkoba di lingkungan sekolah atau masyarakat.
D.
Materi
Pembelajaran
1.
Materi Fakta: Dalam
melakukan aktivitas kehidupan, beberapa organ tubuh akan bekerja sama dan
berkoordinasi. Serangkaian aktivitas tersebut melibatkan kerja sama antara
sistem hormon, saraf, maupun indera yang disebut dengan sistem koordinasi. Namun
kerja sistem koordinasi bisa terganggu atau dikacaukan oleh pengaruh NAPZA
(narkotika, psikotropika, dan zat adiktif).
Sistem koordinasi
|
NAPZA dapat menimbulkan gangguan
sistem koordinasi
|
2.
Materi
Konsep
·
Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, hormon,
maupun indera.
- Unit fungsional
sistem saraf adalah neuron. Bagian neuron terdiri atas badan sel, dendrit, dan akson
(neurit). Jenis neuron, yaitu neuron sensorik (aferen), neuron motorik
(eferen), neuron konektor (interneuron). Sel penunjang (sel neuroglial),
meliputi astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependimal.
- Gerakan
dapat dibedakan dua macam, yaitu gerak sadar dan gerak refleks. Mekanisme penghantaran
impuls, meliputi tahap istirahat (polarisasi), tahap depolarisasi, dan
tahap repolarisasi.
- Sistem saraf pusat (SSP), meliputi
otak (serebral) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak dan
medula spinalis dilindungi lapisan meninges yang terdiri atas pia mater,
araknoid, dan dura mater.
- Bagian-bagian otak meliputi serebrum (otak besar), diensefalon (bagian talamus,
hipotalamus, epitalamus), sistem limbik (rhinencephalon), mesensefalon
(otak tengah), pons Varolii (jembatan Varol), serebelum
(otak kecil), medula oblongata, dan formasi retikuler.
- Sistem saraf tepi (SST), terdiri atas
jaringan saraf yang berada di luar otak dan di luar medula spinalis,
meliputi saraf kranial dan saraf spinal.
- Sistem
endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon. Kelenjar endokrin, meliputi
hipofisis (pituitari), tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, pineal, dan
timus.
- Sistem indera, meliputi indera penglihat
(mata), pembau (hidung), pengecap (lidah), pendengar (telinga), dan peraba
(kulit).
- Gangguan sistem saraf: meningitis,
ensefalitis, neuritis, rasa baal dan kesemutan, epilepsi, alzheimer, dan
gegar otak.
- Gangguan sistem hormon:gigantisme,
kerdil, akromegali, hipotiroidisme, hipertiroidisme, dan diabetes
mellitus.
- Gangguan sistem indera: polip, sinusitis,
hiposmia, tuli, mastoiditis, buta warna, katarak, rabun senja, presbiopia,
miopia, hipermetropia.
- NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif). Tiga
golongan NAPZA, yaitu
stimulan, depresan, dan halusinogen.
- Dampak buruk penyalahgunaan NAPZA:
gangguan fisik (gangguan jantung dan paru-paru), psikologis (penurunan
berpikir rasional), pemborosan
ekonomi, rusaknya hubungan sosial.
3.
Materi Prinsip
·
Sistem saraf, hormon, dan indera bekerja bersam-sama
membentuk sistem koordinasi.
·
NAPZA dapat mempengaruhi dan mengganggu kerja sistem
koordinasi.
4.
Materi Prosedural
·
Menentukan area kepekaan lidah terhadap rasa.
E. Metode Pembelajaran
·
Presentasi siswa
·
Diskusi kelas
·
Praktikum/ Eksperimen
·
Problem based learning (PBL)
·
Discovery learning (penemuan)
·
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke-1
No
|
Kegiatan Belajar
|
Waktu
(menit)
|
1
|
Pendahuluan
·
Guru memberikan salam dan
berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
·
Guru
mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
·
Apersepsi:
Guru menggali
pengetahuan siswa tentang pengertian sistem koordinasi terutama sistem saraf.
·
Memotivasi: Guru menyampaikan manfaat mempelajari
materi tentang sistem koordinasi, agar tetap berfungsi dengan baik. Bagaimana
sistem saraf dapat bekerja untuk mengendalikan gerak sadar dan refleks untuk
melindungi organ tubuh.
·
Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran.
|
15
|
2
|
Kegiatan
inti
a. Mengamati
·
Guru mengajak murid untuk
memperagakan dan membedakan gerak sadar dengan gerak refleks.
·
Guru mengajak murid untuk
mengamati gambar otak dan sumsum tulang belakang.
b. Menanya
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya, misalnya: Bagaimana
mekanisme penghantaran impuls (rangsang) dari reseptor (indera) hingga terjadi
gerakan tubuh? Apa fungsi otak? Apa fungsi sumsum tulang belakang?
c. Mengumpulkan data/ Eksplorasi
·
Siswa
duduk sesuai dengan kelompok kecil (misalnya 4 orang).
·
Guru memberikan lembaran berisi suatu subtopik permasalahan tertentu
kepada setiap kelompok, yaitu tentang neuron dan sel neuroglia, sinapsis,
gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls, sistem saraf
pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.
·
Setiap kelompok melakukan studi literatur atau browsing internet tentang neuron dan sel
neuroglia, sinapsis, gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran
impuls, sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan
sistem saraf parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.
d. Mengasosiasikan
·
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan
mendiskusikan hasil browsing internet tentang neuron dan sel neuroglia, sinapsis, gerak
sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls, sistem saraf pusat,
sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis, serta
gangguan sistem saraf.
·
Siswa menyusun materi presentasi dalam bentuk power point sesuai dengan
pembahasan subtopik yang diberikan oleh guru, dilengkapi dengan pertanyaan
kuis.
e. Mengomunikasikan
·
Diskusi kelas, masing-masing kelompok mempresentasikan subtopik
tertentu tentang neuron dan sel neuroglia, sinapsis, gerak sadar dan gerak
refleks, mekanisme penghantaran impuls, sistem saraf pusat, sistem saraf
tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis, serta gangguan
sistem saraf.
·
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat, misalnya tentang tentang mekanisme penghantaran
impuls.
·
Guru memberikan informasi tambahan sebagai pengembangan materi yang
dibahas, misalnya menganjurkan memakai helm saat berkendaraan untuk
melindungi otak dari kecelakaan.
·
Kelompok penyaji presentasi selanjutnya memberikan beberapa
pertanyaan kuis kepada seluruh siswa untuk diperebutkan. Penjawab kuis yang
benar langsung diberi nilai.
|
150
|
3
|
Penutup
·
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang neuron dan sel neuroglia,
sinapsis, gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls,
sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.
·
Refleksi: Memberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan neuron dan sel neuroglia,
sinapsis, gerak sadar dan gerak refleks, mekanisme penghantaran impuls,
sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis, serta gangguan sistem saraf.
·
Tindak lanjut: Penugasan melakukan tugas
mandiri (halaman 356).
·
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem indra (halaman 378); praktikum menentukan area kepekaan lidah
(halaman 384 – 386).
|
15
|
- Pertemuan ke-2
No
|
Kegiatan Belajar
|
Waktu
(menit)
|
1
|
Pendahuluan
·
Siswa berada di laboratorium, dan duduk sesuai dengan kelompoknya
masing-masing.
·
Guru memberikan salam dan
berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
·
Guru
mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
·
Apersepsi: Menggali pengetahuan siswa tentang alat panca indra dan
fungsinya. Bagaimana cara mengatasi bila terjadi gangguan, misalnya kurang
pendengaran, kurang bisa melihat dengan jelas.
·
Memotivasi:
-
Guru menanyakan kesiapan anak untuk praktikum menentukan area
kepekaan rasa pada lidah.
-
Menanyakan mengapa kita kurang bisa merasakan kelezatan makanan pada
saat sedang flu.
·
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
|
15
|
2
|
Kegiatan
inti
a. Mengamati
·
Guru mengajak murid untuk
mengamati gambar lidah atau mengamati lidah temannya.
b. Menanya
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanya, misalnya: Apa
fungsinya lidah? Mengapa permukaan lidah kasar seperti handuk? Mengapa kita
bisa merasakan pahitnya obat? Apakah semua area lidah peka terhadap semua
rasa?
·
Siswa
yang lainnya bisa mencoba memberikan jawaban sementara.
c. Mengumpulkan
data/ Eksperimen
·
Guru mengajak siswa untuk mempersiapkan alat-alat dan
bahan praktik.
·
Siswa
mempelajari cara kerja praktikum dan diberi kesempatan untuk menanya bila
tidak paham.
·
Guru
memberikan penjelasan untuk mempertegas cara kerja praktikum.
·
Siswa secara berkelompok
melakukan praktikum menentukan
area kepekaan rasa pada lidah (halaman 384 – 386).
·
Siswa diberikan tugas untuk browsing di internet tentang indra
pengecap (lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar
(telinga), dan indra peraba (kulit).
d.
Mengasosiasikan
·
Setiap kelompok menganalisis data hasil eksperimen menentukan area
kepekaan rasa pada lidah.
·
Siswa bekerja dengan teman sekelompoknya untuk menganalisis dan
mendiskusikan hasil browsing internet tentang indra pengecap (lidah), indra
penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga), dan indra peraba
(kulit).
·
Siswa menyusun materi presentasi dalam bentuk power point tentang indra pengecap (lidah),
indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga), dan indra
peraba (kulit).
e.
Mengomunikasikan
·
Diskusi kelas, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil eksperimen
menentukan area kepekaan rasa pada lidah.
·
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat tentang area kepekaan rasa pada lidah.
·
Diskusi kelas tentang indra pengecap (lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra
pendengar (telinga), dan indra peraba (kulit).
|
150
|
3
|
Penutup
·
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang indra pengecap
(lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga),
dan indra peraba (kulit).
·
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan indra pengecap
(lidah), indra penglihat mata), pembau (hidung), indra pendengar (telinga),
dan indra peraba (kulit).
·
Tindak lanjut: Membuat laporan tertulis hasil
eksperimen menentukan area kepekaan rasa pada lidah.
·
Rencana pembelajaran selanjutnya: Diskusi tentang pengaruh NAPZA
terhadap sistem koordinasi; sistem endokrin.
|
15
|
- Pertemuan ke-3
1
|
Pendahuluan
·
Guru memberikan salam dan
berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
·
Guru
mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
·
Apersepsi:
Menggali
pengetahuan siswa tentang pengertian NAPZA.
·
Memotivasi: Guru menjelaskan kepada siswa bahwa sudah banyak
korban penyalahgunaan NAPZA di masyarakat. Menanyakan kepada siswa, mengapa
penyalahgunaan NAPZA dapat merusak masa depan para remaja.
·
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
|
15
|
2
|
Kegiatan
inti
·
Mengamati
·
Siswa
duduk sesuai dengan kelompok kecil (misalnya 4 orang).
·
Guru
menunjukkan gambar-gambar/ film video tentang kasus penyalahgunaan NAPZA.
·
Menanya
·
Setiap
kelompok disuruh menuliskan beberapa perumusan masalah berkaitan dengan
penyalahgunaan NAPZA di masyarakat.
·
Mengumpulkan data/ Eksplorasi
·
Setiap kelompok melakukan studi literatur atau browsing internet
tentang jenis NAPZA dan dampak negatif penyalahgunaan NAPZA.
·
Siswa juga diberikan tugas studi literatur atau browsing internet tentang sistem endokrin
(hormon) dan abnormalitas sekresi hormon.
·
Mengasosiasikan
·
Setiap kelompok menganalisis informasi, berdiskusi, dan menyusun
jawaban permasalahan tentang jenis NAPZA dan dampak negatif penyalahgunaan NAPZA.
·
Setiap kelompok menyusun rangkuman materi tentang sistem endokrin (hormon) dan
abnormalitas sekresi hormon.
·
Mengomunikasikan
·
Diskusi kelas, setiap kelompok presentasi tentang jenis NAPZA dan
dampak negatif penyalahgunaan NAPZA.
·
Guru mengkonfirmasi bila terjadi perbedaan pendapat siswa tentang jenis NAPZA dan dampak penyalahgunaan NAPZA.
·
Guru memberikan tambahan informasi tentang
kiat-kiat untuk menghindari penyalahgunaan NAPZA.
·
Setiap kelompok menyerahkan rangkuman tertulis tentang sistem
endokrin (hormon) dan abnormalitas sekresi hormon.
|
150
|
3
|
Penutup
·
Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang jenis NAPZA dan
dampak negatif penyalahgunaan NAPZA.
·
Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan jenis NAPZA dan dampak
negatif penyalahgunaan NAPZA.
·
Tindak lanjut: mengerjakan
tugas mandiri membuat poster, stiker, atau leaflet untuk kampanye anti narkoba (halaman 393).
·
Rencana pembelajaran selanjutnya: Sistem reproduksi (halaman 340).
|
15
|
G. Sumber Belajar/Bahan
Ajar/Alat
- Sumber
belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XI, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan
Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 9.
- Bahan ajar:
·
Bahan presentasi dan gambar sistem
koordinasi.
·
Bahan praktikum: larutan gula, garam, air jeruk nipis, ekstrak
daun pepaya, cabe, minuman sirup beraroma pandan/vanili, dan air tawar.
3. Alat:
·
Komputer/LCD, VCD/CD
player.
·
Cotton bud, kertas tisu, sendok kecil.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal
(PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
·
Gambarkan
skema neuron lengkap dengan bagian-bagiannya.
·
Jelaskan
perbedaan penjalaran impuls antara gerak sadar dengan gerak refleks.
·
Apakah
perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf?
·
Gambarkan
skema area kepekaan rasa pada lidah.
·
Jelaskan
dampak penyalahgunaan NAPZA jenis alkohol dan ekstasi.
2. Ketrampilan:
Praktik di laboratorium: Menentukan
area kepekaan rasa pada lidah.
Presentasi
kelompok
3.
Sikap:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat belajar di
dalam ruang kelas dan praktikum di laboratorium.
INSTRUMEN
PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK
Indikator : Melakukan percobaan untuk menentukan
area kepekaan lidah terhadap rasa.
Aspek penilaian : Ketrampilan
Judul kegiatan : Indra
pengecap.
Tanggal
Penilaian :
Kelas :
No
|
Nama
Siswa
|
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
Nilai
|
|||
Persiapan
alat dan bahan
|
Kesesuaian
pelaksanaan dengan cara kerja
|
Kontribusi
dalam teman kelompok
|
Laporan
praktikum (indra pengecap)
|
||||
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
INSTRUMEN
PENILAIAN KEGIATAN PEMBUATAN MEDIA INFORMASI
Indikator :
Membuat poster, stiker, leaflet untuk kampanye
anti narkoba di lingkungan sekolah atau masyarakat.
Aspek penilaian : Ketrampilan
Judul
kegiatan : Pembuatan media
informasi (poster, stiker, atau leaflet) untuk kampanye anti narkoba.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
|
Nama
Siswa
|
Kelompok
|
Aspek
yang dinilai dalam poster/stiker/leaflet
|
Skor
|
Nilai
|
|||
Kesesuaian
isi dengan tema
|
Model/Bentuk/Perpaduan
warna
|
Susunan
Kalimat
|
Ketepatan
waktu penyelesaian/pengumpulan
|
|||||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
3
|
INSTRUMEN
PENILAIAN KEGIATAN PRESENTASI
Aspek penilaian : Ketrampilan
dan Sikap
Judul kegiatan : Presentasi
kelompok tentang sistem koordinasi.
Tanggal Penilaian:
Kelas :
No
|
Kelompok
|
Nama
Siswa
|
Aspek
yang dinilai
|
Skor
|
Nilai
|
|||
Materi
presentasi
|
Kerja
sama dalam kelompok
|
Keaktifan
|
Ketrampilan
dalam mengemukakan pendapat
|
|||||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
3
|
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Sistem
Koordinasi.
Kelas/Semester:
Hari/Tanggal :
No
|
Nama
|
Disiplin
|
Kerjasama
|
Kejujuran
|
Kepedulian
|
Tanggung
jawab
|
Skor
|
Nilai
|
1
|
||||||||
2
|
||||||||
3
|
0 komentar